Komit Terhadap Transisi Energi, Dirut PLN Enjiniring Paparkan Three Strategic Pillars di Launching Electricity Connect 2025

Foto: Direktur Manajemen Proyek & EBT PLN, Suroso Isnandar (pertama kiri); Direktur Distribusi PLN, Arsyadany Ghana Akmalaputri (pertama kanan); Direktur Utama PLN Enjiniring sekaligus Wakil Ketua I MKI, Chairani Rachmatullah (tengah); serta pengurus MKI.

Jakarta - PLN Enjiniring menegaskan komitmennya untuk menjadi bagian dari garda terdepan dalam mewujudkan ketahanan dan kedaulatan energi nasional. Melalui penguasaan teknologi, penguatan infrastruktur, serta pemberdayaan sumber daya manusia, PLN Enjiniring berperan aktif mendukung agenda besar transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) 2060. Komitmen ini disampaikan oleh Direktur Utama PLN Enjiniring sekaligus Wakil Ketua I Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), Chairani Rachmatullah, dalam acara Launching Electricity Connect 2025 yang digelar di Jakarta pada Senin (7/10).

Acara yang juga menandai peringatan HUT ke-27 MKI ini menjadi ajang konsolidasi seluruh pemangku kepentingan di sektor ketenagalistrikan, mulai dari pemerintah, industri, hingga akademisi, untuk memperkuat sinergi dalam menghadapi tantangan global transisi energi. Dalam sambutan yang disampaikan, Chairani menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna menciptakan sistem energi nasional yang tangguh, berdaulat, dan berkelanjutan.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Wanhar, menegaskan bahwa sektor ketenagalistrikan memiliki peran vital tidak hanya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, tetapi juga sebagai fondasi kemandirian bangsa menghadapi tantangan perubahan iklim, geopolitik, dan perkembangan teknologi.

Baca Juga

PLN Indonesia Power UBP Cilegon Ikuti Kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Pohon (BMN) Tingkat Provinsi Banten Tahun 2025

“Saya percaya Electricity Connect 2025 akan menjadi forum yang sangat berharga bagi kita semua. Dari sini diharapkan akan hadir ide-ide, pengalaman, dan kolaborasi yang membawa Indonesia semakin dekat pada cita-cita bangsa Indonesia, yaitu yang berdaulat energi, tangguh dalam menghadapi tantangan global,” ujarnya dalam launching Electricity Connect 2025, di Jakarta, Selasa (7/10).

Sementara itu, mewakili Direktur Utama PLN, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Suroso Isnandar, menyampaikan dukungan penuh PLN terhadap agenda Electricity Connect 2025 sebagai momentum memperkuat sinergi menuju implementasi nyata transisi energi nasional.

“Kami dukung penuh hadirnya Electricity Connect di tahun 2025 ini, dengan harapan bahwa program transisi energi yang kita persiapkan dapat segera kita jalankan," ujar Suroso.”

Direktur Utama PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah, juga menyampaikan bahwa Electricity Connect 2025 merupakan forum strategis nasional yang mempertemukan kebijakan, teknologi, investasi, dan SDM dalam upaya mempercepat transformasi energi.

“Electricity Connect menjadi wadah untuk mengonsolidasikan kekuatan nasional antara kebijakan, teknologi, dan industri, dalam mempercepat transisi energi serta memastikan ketahanan listrik sebagai fondasi kedaulatan ekonomi dan daya saing bangsa,” ujar Chairani.

Dalam kesempatan tersebut, Chairani juga menyampaikan materi bertajuk “Three Strategic Pillars” yang menegaskan arah transformasi PLN menuju sistem energi masa depan yang andal dan berkelanjutan. Pilar pertama, diversifikasi dan transisi energi, menekankan percepatan implementasi energi bersih melalui RUPTL 2025–2034, di mana 76 persen dari tambahan kapasitas pembangkit baru akan bersumber dari energi terbarukan, termasuk tenaga surya, angin, panas bumi, dan air, serta didukung pengembangan teknologi penyimpanan energi (BESS) dan pembangkit fleksibel.

Pilar kedua, penguatan infrastruktur dan keandalan sistem, diwujudkan melalui pembangunan Green Enabling Super Grid untuk menghubungkan pusat-pusat energi terbarukan di berbagai wilayah Indonesia dengan pusat beban utama di Jawa dan Bali. Inisiatif ini juga memperkuat interkoneksi antar pulau di bawah kerangka ASEAN Power Grid, guna memastikan pasokan listrik yang handal, efisien, dan adaptif terhadap dinamika permintaan energi nasional.

Sementara itu, pilar ketiga, pemberdayaan teknologi dan SDM, menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penguasaan teknologi sebagai kunci kemandirian energi. Melalui berbagai inisiatif riset, inovasi, dan kemitraan strategis dengan lembaga serta mitra global, PLN Enjiniring berupaya memastikan bahwa talenta nasional mampu berperan aktif dalam pengembangan proyek-proyek energi masa depan.

Menyoroti urgensi ketahanan infrastruktur terhadap perubahan iklim, Chairani menegaskan bahwa keberlanjutan energi tidak hanya bergantung pada pasokan, tetapi juga kemampuan sistem menghadapi tantangan global.

“Peningkatan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim sangat penting untuk menjamin keamanan energi jangka panjang. Ketahanan energi bukan hanya tentang ketersediaan pasokan, tetapi juga kemampuan sistem menghadapi risiko iklim, transformasi teknologi, dan perubahan ekonomi global,” ujar Chairani.

Melalui penguasaan teknologi, inovasi berkelanjutan, dan sinergi antar entitas di lingkungan PLN Group, PLN Enjiniring terus memperkuat kontribusinya dalam mewujudkan sistem ketenagalistrikan yang andal, efisien, dan berkelanjutan. Komitmen tersebut menjadi wujud nyata peran PLN Enjiniring dalam mendukung visi besar Indonesia sebagai arsitek masa depan energi kawasan.