Sukabumi, 24 November 2025 – Krisis air bersih yang melanda Kecamatan Purabaya dalam beberapa tahun terakhir telah menemukan titik terang. Menanggapi menurunnya ketersediaan air tanah akibat perubahan iklim, PLN Peduli melalui PT PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (UIT JBB) menghadirkan solusi konkret.
Bekerja sama dengan LSM Cisadane Resik Indonesia, PLN meluncurkan Program Adaptasi Perubahan Iklim bertema “Menjaga Air untuk Bumi yang Tangguh” pada Senin (24/11/2025). Program ini difokuskan untuk memulihkan akses air bersih bagi fasilitas pendidikan dan keagamaan di wilayah tersebut.
Wujud program ini mencakup revitalisasi sumur artesis sedalam 120 meter, pembangunan sarana penampungan air, dan pemasangan jaringan pipanisasi di lingkungan MAN 4 Purabaya. Selain itu, PLN UIT JBB juga melakukan renovasi 20 kamar mandi yang tersebar di Mesjid Agung Purabaya, MAN 4 Purabaya, SMP Negeri 1 Purabaya, dan Mesjid Al Falah Pagelaran.
Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UIT JBB, Erdiyan Krisnadi Hasda, menegaskan bahwa bantuan ini merupakan komitmen PLN dalam memastikan masyarakat mendapatkan hak dasar berupa air bersih.
“Melalui revitalisasi sumur artesis, penyediaan penampung air, dan perbaikan kamar mandi, PLN ingin memastikan masyarakat memiliki akses air bersih yang memadai,” tutur Erdiyan. Ia menambahkan bahwa fenomena kekeringan akibat perubahan iklim harus diantisipasi melalui kolaborasi semua pihak, serta berharap bantuan ini dapat membantu proses belajar siswa dan memberikan kenyamanan bagi jamaah saat beribadah.
Ketua Cisadane Resik Indonesia, Sutanandika, mengapresiasi sinergi yang terjalin, terutama mengingat kebutuhan air bersih di wilayah tersebut kerap tidak tercukupi selama musim kemarau, khususnya di MAN 4 Purabaya yang memiliki asrama putri.
Kepala MAN 4 Purabaya, Asep Supyadi Rahmatilah, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan. “Masalah air bersih akhirnya teratasi. Dana sekolah tidak mungkin mencukupi untuk perbaikan sebesar ini. Terima kasih kepada PLN Peduli dan Cisadane Resik Indonesia,” ujar Asep.